Bagaimana Terjadinya Perubahan Wujud Zat?
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan zat ? Apakah zat dapat berubah wujudnya?
Jadi dapat disimpulkan bahwa zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.
Apakah zat dapat berubah bentuk dan volumenya ? Ambilah buku, hitung volumenya. Kemuadian pindahkan ke atas meja. Apakah buku berubah bentuk dan volumenya ?
Kemudian ambilah segelas air, kemuadian tuang air kedalam botol. Bagaimana perubahan yang terjadi pada bentuknya? Apakah air berubah volumenya setelah berpindah ?
Ketika malam hari, ibu menyemprotkan obat nyamuk ke dalam ruangan. Obat nyamuk yang beraroma wangi menyebar ke seluruh sudut ruangan. Apakah yang terjadi ? obat nyamuk tersebut berubah dari bentuk yang semula didalam botol berubah memenuhi ruangan.
Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu :
- Zat padat
- Zat cair
- Zat gas
Masing-masing zat mempunyai sifatnya msing-masing menurut wujudnya
Wujud zat | Sifat Bentuk | Sifat Volume |
Padat | Tetap | Tetap |
Cair | Mengikuti Tempatnya | Tetap |
Gas | Memenuhi Tempatnya | Berubah |
Pengaruh panas yang dilepas zat dapat mengubah wujud zat dari gas menjadi cair atau padat maupun sebaliknya. Oleh karena itu, dapat dikatakan perubahan wujud dari padat menjadi cair kemudian menjadi gas adalah perubahan menuju tingkat yang lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya, perubahan wujud menuju ke tingkat rendah adalah perubahan yang mengarah ke wujud padat.
Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara sistematik sebagai berikut :
Perubahan wujud zat |
Berdasarkan diagram tersebut, zat dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat
Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair
Mengkristal yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat
Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas
Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas
Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair.
Contoh air dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Air dalam suhu normal merupakan zat cair. Jika didinginkan, air menjadi es yang berupa zat padat. Dan ketika dipanaskan, air akan berubah wujud menjadi gas, berupa uap air.
Perubahan wujud sangat dipengaruhi oleh panas yang menyertainya. Contoh-contoh berikut merupakan kejadian sehari-hari yang terkait dengan hal itu.
1. Pada cuaca yang panas atau sedang berolahraga, biasanya orang banyak berkeringat terutama di bagian telapak kaki, telapak tangan, dan ketiak. Berkeringat adalah salah satu cara tubuh untuk mendinginkan diri. Air keringat yang dikeluarkan dari poripori tubuh menguap. Agar penguapan terjadi, air keringat harus mendapatkan panas. Energi panas diperoleh dari kulit tubuh. Jadi, ketika air menguap dari kulit, kulit kehilangan panas dan menjadi dingin. Jumlah air yang hilang dari proses berkeringat ditentukan oleh jumlah pendinginan yang diperlukan tubuh.
2. Apabila kulit kita terkena cairan spirtus atau bensin, biasanya terasa dingin bersamaan dengan menguapnya cairan tersebut dari kulit tubuh. Spirtus atau bensin cenderung menguap di udara terbuka. Untuk menguap cairan tersebut memerlukan panas yang diambil dari kulit tubuh. Akibatnya suhu kulit tubuh di tempat tersebut menjadi lebih rendah, dan kita merasakan dingin di bagian kulit itu
DAFTAR PUSTAKA
Rohima, Lip dan Puspita, Diana. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Winarsih, Anni., dkk. 2008. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Post a Comment