Ini Penjelasan Multimedia Authoring Tools!
Authoring Tools juga harus memiliki beberapa fitur. Apa sajakah itu? Yang pertama, Authoring Tools harus mampu untuk membuat, mengedit, serta mengimpor data. Yang kedua, harus mampu menyusun data menjadi sebuah playback sequence. Dan yang ketiga, harus menyediakan method dan bahasa pemograman untuk merespon input user. Ketiga fitur di atas harus dimiliki. Mengapa? Tentu saja untuk mempermudah semua kegiatan “mengarang karya” multimedia.
Tentu saja Authoring Tools dalam multimedia memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda. Dilihat dari bagaimana elemen multimedia diorganisasikan.
Multimedia Authoring Tools dibagi menjadi 3, yaitu
(1) Card or Page Based Tools (berbasis kartu atau halaman buku),
(2) Icon Based (berbasis ikon), Event Driven Tools (berbasis event yang terjadi),
(3) Time Based and Presentation Tools (berbasis waktu, biasa digunakan untuk presentasi).
Mari kita lihat penjelasannya satu per satu!
Card or Page Based Tools adalah Multimedia Authoring Tools yang berbasis pada penggunaan “halaman buku” sebagai media nya. Elemen multimedia diorganisasikan ke dalam “halaman buku” tersebut. Seperti layaknya sebuah buku, kita (user) dapat melompat ke halaman mana saja sesuka kita. Elemen yang dapat diisikan dapat berupa suara, animasi, dan video. Kita juga dapat memprogram (scripting) apa yang sedang kita kerjakan. Contoh-contoh programnya adalah Toolbook dan Hypercard.
Icon Based, Event Based Tools adalah Multimedia Authoring Tools yang penggunaannya sama dengan flowchart. Hanya saja simbol-simbol di flowchart diganti dengan icon. Icon berfungsi sebagai penyimpan elemen-elemen multimedia seperti suara, gambar, video, dll. Sedangkan alur (garis pada flowchart/algoritma) berfungsi sebagai alur logis, navigasi, dan tugas lainnya (sama seperti flowchart). Cara penggunaan Authoring Tools yang satu ini bisa dibilang mudah. User hanya tinggal me-drag icon dari library untuk dimasukkan ke dalam flowchart dan juga menyusun alurnya. Hanya saja jika dalam pembuatan yang rumit, jika salah satu icon saja tergeser, dapat menimbulkan masalah yang sangat-sangat menyusahkan. Contoh programnya adalah Authorware.
Time Based Tools adalah Multimedia Authoring Tools yang bidang pengorganisasiannya berada sepanjang garis timeline. Dan memiliki bidang kerja sendiri. Biasanya tool ini digunakan untuk membuat project multimedia yang berbasis pada flash seperti animasi dan game flash. Dan biasanya terdapat Action Script untuk memprogram animasi yang ada. Contoh programnya adalah Adobe Flash.
Oh, ya! Selain beberapa fitur yang harus dimiliki Authoring Tools, beberapa fitur sudah didukung oleh Authoring Tools. Diantaranya Editting, Organizing, Programming, Delivery, dan Cross-Platform Support. Editing digunakan untuk menciptakan/membuat elemen-elemen multimedia. Organizing digunakan untuk mengorganisir elemen-elemen multimedia. Biasanya menggunakan sistem Storyboarding atau Flowcharting.
Programming digunakan untuk memprogram “karya” multimedia user agar lebih interaktif atau hanya sekedar menyetting performa (synchronization dan pengaturan waktu event).Dalam Programming kita juga dapat “memutar” karya kita dan sambil memprogramnya. Kita dapat dengan mudah berpindah dari project ke hasil project yang dijalankan.
Lalu, yang dimaksud dengan Delivery adalah authoring tools dapat menciptakan sebuah run-time version (.exe) dari project user. Yang dimaksud run-time version di sini adalah versi jadi yang tidak membutuhkan software authoringnya diinstall untuk memainkannya.
Cross-Platform Support adalah penentuan target klien/penikmat project user. Mereka menggunakan macOS atau Windows. User harus dapat memilih run-time version yang baik.
Dan yang terakhir, Authoring Tools juga dapat me-convert hasil jadi (output) agar bisa digunakan di HTML atau DHTML.
Sumber: http://musangperakb24.blogspot.com/2014/11/multimedia-authoring-tools.html
Post a Comment